Senin, 02 Mei 2011

CINTAKU SEUMUR JAGUNG

           Sebut saja namaku Virda. Aku adalah seorang wanita karir yang bersuamikan seorang wiraswasta sukses bernama Boby. Semula di awal-awal pernikahan kami cerita manis selalu hadir dalam hari-hari kami meski belum terdengar suara tangisan bayi dalam kehidupan rumah tangga kami.
           Sampai suatu ketika usia perkawinan kami yang ke 5 tahun percekcokan demi percekcokan mulai terjadi. Itu bermula sejak kedekatan suamiku dengan Tono, seorang pengangguran yang sering menipu orang dengan berpura-pura menjadi seorang paranormal.Suatu ketika, saat Boby pulang tengah malam, aku memberanikan diri untuk bertanya, "Kok baru pulang mas". Namun jawaban yang kuterima di luar dugaan.Dengan membentak dia menjawab,"Terserah aku mau pulang jam berapa, bukan urusanmu!"Daripada berkepanjangan, aku diam saja meski hati ini menjerit.Hari demi hari berganti. Kelakuannya semakin parah.pulang pun selalu tengah malam. Aku takut orang-orang sekitar menggunjingkn ini. Maklumlah kami hidup di kota kecil. Hingga suatu hari salah seorang temanku, Doni bertanya padaku,"Vir,aku sering melihat suamimu di rumahnya Jono sampe tengah malam dan bahkan tak jarang aku melihatnya mabuk-mabukan".Akupun berusaha tak menggubris apa yang ditanyakan Doni dan pura-pura sibuk dengan pekerjaanku.Meski aku tau itu semua benar dan aku sering kali mencium bau alkohol dari mulut Boby saat pulang kerumah.
            Hari, bulan terus berganti. Boby semakin tidak karuan. Bahkan sholatpun yang merupakan kewajiban seorang muslim kian ditinggalkan.Sampai suatu ketika di tempat kerjaku ada seorang pegawai baru, Agus namanya. Dia juga teman lama suamiku.Oleh karenanya aku mudah sekali akrab dengannya.Agus seorang yang ramah, supel, bersahaja dan entah karena apa semakin aku mengenalnya aku mempunyai rasa simpatik padanya.Kami sering sekali ngobrol di sela-sela jam istirahat makan siang.Cerita -cerita, rertawa-tawa, bercanda-canda, hingga dari sinilah semua itu berawal.Kedekatanku dengan Agus kian hari makin akrab saja.Agus bisa membuat hari-hariku indah hingga aku makin mempercayainya. Akibat kelakuan Boby yang semakin menjadi-jadi, aku menjadi tak kuasa menahan jeritan hati. Akhirnya ku ceritakan ini pada Agus, yang kuharapkan bisa membantuku dalam megatasi masalah ini.Dengan sabar dan bijak Agus memberikan saran,"Cobalah tanyai suamimu baik-baik, bicara dari hati ke hati, memang butuh kesabaran dalam menghadapi ini, aku yakin kamu pasti bisa." Akupun dengan sabar selalu mencoba dan mencoba.Tetapi kenyataan berkata lain,Boby kian menjadi bahkan sudah beberapa bulan tidak memberi nafkah. Uangnya habis untuk mabuk-mabukan dan mendatangi tempat-tempat yang keramat yang menurut Tono bisa menjadikan orang kuat, kebal.
            Ini semua membuatku sedikit berubah dalam kantor. Mungkin terbawa suasana rumah yang kacau akibat memikirka Boby. Aguspun mengetahui perubahanku."Ada apa lagi Vir?Apa ada masalah lagi dengan suNggak ada apa-apa kok gus, semua baik-baik saja,"timpalku.Tetapi Agus tak percaya dan terus mendesakku. Akhirnya akupun bercerita padanya. Dia memberikan perhatian dan motivasi agar aku sabar dalam menghadapi ini semua.Kamipun sering melewatkan hari minggu bersama. Meski hanya dengan pertemuan dirumah makan. Dan suatu minggu, disebuah rumah makan yang kebetulan waktu itu masih sepiAgus berkata,"Vir, sudah sejak lama aku memperhatikan kamu.Sebenarnya dari awal pertemuan kita, aku sudah merasakan ada sesuatu yang aneh dalam diriku.semula aku juga bingung dengan apa yang kurasakan tapi ku gak bisa terus-terusan membohongi diriku sendiri. Aku menyayangimu Vir, mencintaimu, sangat mencintaimu.Meski aku tau ini salah tapi inilah kenyataannya."Kontan aku kaget setengah mati.Yernyata itu semua sama dengan yang kurasakan selama ini, meski ini semua kupendam dalam hati.Dengan sedikit menegaskan, dia bertanya lagi,"Bagaimana dengan kamu?apakah kamu merasakan yang sama?" Ku tak bisa menjawab. Dan hanya tertunduk diam meski hati ini dag dig dug."Sudahlah aku gak memaksa kamu untuk menjawabnya, aku tau ini cinta terlarang,"lanjutnya.Dan akhirnya pun kami pulang.Hari-hari berikutnya dia semakin menunjukkan perhatiannya padaku. Tak sekedar telepon, sms, tapi serasa hari-hariku selalu kami lewatkan bersama-sama.Suatu hari, saat kami sedang berada dirumah makan yang ada diluar kota, semua ini terjadi. Kala itu aku terlalu larut dengan kesedihan.Aguspun berusaha menghiburku dan merapatkan duduknya.Entah setan dari mana sebuah ciuman mendarat di kenigku. Dan aku diam saja. Aku juga bingung dan mungkin karena terlalu sedihnya semua itu membuatku menjadi lebih rileks.Hingga kami terbiasa melakukannya.Hubunganku dengan Agus kian dekat saja.Dan aku menjadi tak memikirkan kelakuan Boby lagi.aku merasa damai disamping Agus. Hinga kisah menyedihkan terjadi.Agus mengalami kecelakaan.MNyawa Agus tak tertolong lagi,Aku hanya bisa menjerit mendengar berita itu, dan merasakan semua menjadi gelap.Selama 2 bulan aku larut dalam kesedihan meninggalnya Agus.Tetapi lambat laun akhirnya aku bisa merelakan kepergiannya. Sampai-sampai aku mengundurkan diri dari tempatku bekerja untuk menghapus kenangan-kenangan indah bersama Agus.Aku memulai buka usaha sndiri.Cateringan kecil-kecilan untuk mengisi waktu-waktuku.dan kini aku sudah berhasil memiliki rumah makan besar di kotaku. Sementara itu usaha Boby makin lama makin terpuruk. Bangkrut karena uangnya habis untuk mabuk dan wanita.Dia stress. Akhirnya dia mengalami stroke.Tangan kirinya tak bisa di gerakkan jalannya pincang. Sementara itu usahaku kian melambung.Boby pun insyaf. Dia menangis minta maaf. Dan akupun memaafkannya. Dengan telaten ku rawat Boby.Ku ingin dia sembuh dari stroke.Mulai dari dokter sampai alternatif aku coba.Tapi belum ada yang berhasil. Dari hasil scan dokter terakhir Boby terkena tumor otak, makanya dia sering mengeluh pusing.8 bulan kemudian Boby masuk rumah sakit Tumornya sudah stadium 4.Setelah perawatan 1 bulan di rumah sakit akhirnya Bobypun meninggal.Ya Allah, kenapa orang-orang yang kusayangi engkau ambil.....
Setiap malam ku merenung. Apakah yang salah dengan diriku? Hingga tuhan murka."Ampuni aku Ya Robb, tunjukkan jalan yang terang."lirihku.Hari-hari berikutnya kujalani dengan lebih mendekatkan diri lagi pada sang khalik.Kini usahaku semakin lancar dan ku bisa menunaikan ibadah haji. Aku berjanji tidak akan mengulangi masa-masa suramku dulu.

4 komentar:

  1. BEGITULAH SELALU CINTA..
    PENDERITAANNYA TIADA AKHIR... :)

    BalasHapus
  2. bu guru pandai amat ber narasi yah. padahal setahuku ibu itu ngajar PPKn ya, kok jago bercerita ya?....

    BalasHapus
  3. ni lg nglindur kok hehehehehehe

    BalasHapus