Rabu, 11 Mei 2011

CINTA MATI

     Di sebuah perusahaan yang lumayan ternama di Semarang ada salah seorang karyawan yang bernama Agung. Dia seorang laki-laki muda ganteng,parlente, cerdas. Hanya saja kantongnya pas-pasan karena kedudukannya bukan sebagai seorang big bos, cuma seorang karyawan biasa.Istrinya seorang wanita berpenampilan sexy namun parasnya biasa saja. Dia juga seorang pekerja pada badan sosial di Semarang. Keseharian rumah tangga mereka seperti layaknya rumah tangga yang lainnya. Kadang kala masalah-masalah kecil menghiasi pernikahan mereka, tapi semua itu bisa teratasi.
     Kisah ini bermula ketika Agung dipindah tugaskan pada cabang perusahaan yang berada di luar kota, jauh dari rumahnya. Agung, naik jabatan menjadi seorang kepala mandor pada bidang pengepakan. Sebagai seorang laki-laki muda yang berwajah ganteng, dia banyak sekali dikagumi oleh wanita, baik ditempat kerjanya maupun di mana dia tinggal. Sayangnya, karena ketampanannya itu membuat Agung sering mempermainkan wanita-wanita yang tertarik padanya meski cuma sekedar iseng. Itu dilakukan Agung tanpa sepengetahuan istrinya, Faza.Apalagi semenjak dia pindah tugas luar kota, semakin menjadi saja kelakuan isengnya. Suatu ketika, Agung berkenalan dengan Surti, gadis kampung yang secara tak sengaja dijumpainya saat berjalan sendiri hendak ke pasar. Melihat gadis ayu nan lugu, mata Agung langsung berbinar. Hmmm...kesempatan nih, fikirnya.Agung segera menghentikan sepeda motornya dan menawarkan tumpangan pada Surti. Semula Surti menolak, tapi dengan kelihaian tutur kata Agung akhirnya Surti pun mau menerima tawaran agung. Selama perjalanan menuju pasar, Agung pun berusaha mencari tau tentang Surti mulai dari nama, alamat rumahnya, sampe pada orang tuanya. Dasar lugu, dengan polosnya Surtipun menjawab semua pertanyaan itu secara blak-blakan. Sampai di pasar Surti pun mengucapkan terima kasih pada Agung atas tumpangannya. Hari berikutnya, sore itu pulang dari kantor Agung melewati depan rumah Surti dan melihat Surti di depan rumah. Agung pun mampir. Kebetulan waktu itu orang tua Surti sedang tak ada di rumah. Agung pun dengan lancar mengobral kata-kata manis bahkan mengaku masih bujangan. Dengan segudang kata-kata manis yang keluar dari mulut Agung membuat Surti larut dalam pesona Agung.Dan dengan mudahnya dia menerima ajakan Agung untuk makan siang keesokan harinya. Alhasil Agung pun bertambah girang. Setelah melewatkan makan siang dengan Surti, Agung mengajak Surti ke suatu tempat. Saat melewati sebuah gubug di tengah sawah yang sepi Agung menghentikan motornya. Dia mengajak Surti beristirahat sebentar di gubug itu. Surti pun tak menolak. Bahkan saat Agung melancarkan rayuan-rayuan mautnya Surti pun menjadi penurut saja. Hingga satu per satu baju surti di lepas pun Surti diam saja, karena waktu itu Agung berjanji akan segera mengawininya. Dan semua terjadilah. Kejadian seperti inilah sering di lakukan mereka pada pertemuan-pertemuan berikutnya. Hingga pada akhirnya Surti pun mengatakan pada Agung kalau dirinya telah hamil. Spontaaanitas Agung bingung. Bagaimana ini, dia kan sudah beristri. Karena fikirannya buntu tak tau lagi bagaimana cara keluar dari masalah ini, tiba-tiba Agung melihat sebatang kayu yang bersandar di kebun yang waktu itu kebetulan merupakan tempat pertemuan mereka. Agung pun mengambilnya dan segera menghantamkannya pada kepala Surti. Hanya denga 2 hantaman keras saja, Surti terkapar dan dari kepalanya keluar banyak darah. Nyawa Surti pun melayang. Tak sengaja lewatlah orang gila denga tampang lusuh dan mengamuk membabi buta. Agung pun punya akal. Dia membujuk orang gila itu untuk duduk di dekat mayat Surti. Agung pun segera pergi dari tempat itu dan kembali ke kantornya. Sore harinya, saat Agung lewat hendak pulang ke rumahnya, dia melihat gunjingan orang-orang desa Surti yang sedang membicarakan terjadinya pembunuhan Surti dan pelakunya adalah orang gila. Dalam hati, Agung merasa bersalah tapi dia sedikit tenang karena orang-orang mengira yang membunuh Surti adalah orang gila itu. Sesampainya dia dirumah dia pun masih merasakan gundah gulana akan kejadian pembunuhan itu. Faza, istrinya pun bertanya,"Ada masalah apa mas, kelihatannya bingung gitu?" Agung dengan jawaban singkat mengatakan kalau tak terjadi apa-apa cuma kecapaian saja. Agung pun merebahkan diri di tempat tidur hingga akhirnya dia tertidur. Dalam tidurnya dia bermimpi Surti memanggil-manggil dirinya sambil membawa sebilah pedang tajam yang seolah-olah akan di tujukan padanya. Dengan nafas tersengal-sengal Agung pun terbangun. Syukurlah cuma mimpi, desisnya. Hari-hari berikutnya hidup Agung kian resah saja. Bahkan sikapnya yang dulu sering mempermainka wanita tak di jumpai lagi, bahkan ia terkesan cuek dengan wanita-wanita yang menggodanya. Genap 7 hari setelah kematian Surti, Agung pun semakin di hantui perasaan cemas tingkat tinggi. Saking tak terkontrolnya, dia menenggak beberapa minuman keras oplosan. FFikirnya ini bisa menghilangkan masalah yang dihadapinya. Dan memang benar, semua masalah yang di hadapinya benar-benar hilang karena nyawanya melayang akibat dari over mengkonsumsi minuman keras oplosan tersebut. Faza yang mengetahui kabar suaminya seperti itu langsung histeris dan tak sadarkan diri. Setelah sadar, Faza tampak murung dan menjadi pendiam bahkan seolah-olah seperti orang linglung. 2 hari selang kematian Agung, nyawa Faza pun menyusul. Dia menghabisi dirinya sendiri dengan meminun segelas racun tikus dan di samping jenazahnya di temukan sepucuk surat wasiat yang isinya: "AKU SANGAT MENCINTAI SUAMIKU DAN AKU MAU IKUT KEMANAPUN DIA PERGI. TOLONG KUBURKAN JENASAHKU DI SAMPING SUAMIKU"....FAZA. Orang-orang yang melihat kejadian itupun banyak yang menggeleng-gelengkan kepala, tak mengerti jalan fikiran Faza yang dengan singkatnya mengakhiri hidupnya secara tragis. Apakah ini yang dinamakan cinta mati???? Tak ada yang bisa menjawabnya dan mungkin inilah cinta yang hanya bisa diterjemahkan berbeda-beda oleh orang-orang tadi.

4 komentar:

  1. BEGITULAH SELALU CINTA..
    PENDERITAANNYA TIADA AKHIR... :)

    BalasHapus
  2. Karena begitulah selalu cinta, penderitaannya tiada akhirr.. yo ngunu kui bu selalu sama tiada akan pernah berubah ...huehuehue..

    BalasHapus
  3. walahhhh2 malah pusink moco koment mu

    BalasHapus